Memudahkan Urusan Lewat Sedekah

“ …Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah Swt) dan bertakwa dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik, maka akan kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan)”

(QS. Al-Lail: 5-7).

Hari itu, Kamis jam 10 siang, saya agak stress. Pasalnya, pekerjaan percetakan yang seharusnya selesai hari Jum’at tak kunjung juga ada penyelesaian. Jum’at sore harus selesai. Karena Sabtu pagi, buku itu mau digunakan dalam acara pengukuhan seorang guru besar di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember. Sejak hari Rabu, urusan design percetakan ada yang tidak kelar. Kalau design tidak juga rampung, maka cetak juga tidak bisa jalan. Saya benar-benar pusing tujuh keliling.

Saya pun jadi ingat dengan pesan seorang kiai di sebuah pesantren yang berada di Curah Takir Tempurejo Jember. Kiai ini cukup aneh karena hanya memakai sarung dan tidak pernah memakai baju atau kaos. Dengan kata lain, kiai ini selalu telanjang dada sekalipun menemui tamu. Saat itu, saya yang kebetulan mendapat bagian mengisi pelatihan mampir sejenak setelah acara ke rumah kiai yang berumur sekitar 60-an tahun tersebut. Kiai inipun memberikan ayat pada saya yang artinya:  “ … Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah Swt)dan bertakwa dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik, maka akan kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan)…”. (QS. Al-Lail: 5-7).

Kiai bercerita tentang kegemarannya bersedekah. Dan ini kemudian membuat dia dan keluarganya dimudahkan urusannya oleh Allah Swt. Termasuk acara anak-anak muda yang semua konsumsinya ditanggung semua olehnya. Subhanallah. Selain  itu, rizki yang dilimpahkan oleh Allah pun juga melimpah ruah. Saya hitung acara anak-anak muda itu sekitar 100-an orang lebih. Kalau semua ditanggung, berapa uang yang dikeluarkan. Padahal, acaranya pun digelar dua hari. Subhanallah. Saya benar-benar kagum pada kiai yang sekarang sudah meniggal dunia tersebut.

Karena ingat kiai itu, hari Kamis itu, langsung saya melakukan hal yang disarankan kiai. Saya bersedekah. Sayapun semburat keluar mencari pemulung yang biasanya berada di luar kantor. Alhamdulillah, saya menjumpai dua orang pemulng. Masing-masing pemulung, saya beri sedekah Rp. 50.000,-. Jadi, saya merogoh kocek 100 ribu rupiah. Setelah memberi sedekah, saya pun balik ke kantor. Saya berdo’a semoga urusan saya dimudahkan oleh Allah setelah itu. Bagai diberi ilham, tiba-tiba saya ingat dengan seseorang yang ahli design. Urusan design biasanya saya konsultasikan padanya.

Saya telpon teman saya itu dan dia memberi solusi design. Tidak lama-lama saya berkonsultasi tentang masalah design atau lay out buku tersebut. Singkat cerita, hasil konsultasi ini saya terapkan dan hasilnya mujarab. Urusan design jadi kelar. Design juga siap untuk cetak. Akhirnya urusan design siang itu selesai dan sore bisa masuk cetak. Jum’at pagi, cetak selesai dan tinggal finishing. Jum’at sore kerjaan percetakan sudah selesai. Hasil cetakan sore itu juga siap diambil konsumen.

Alhamdulillah, berkat sedekah, urusan saya jadi mudah. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika urusan ini tidak selesai. Buku orasi pengukuhan guru besar ini tidak selesai. Kalau tidak ada buku orasi, maka pengukuhan guru besar pun tidak bisa dilaksanakan. Karena pengukuhan guru besar tanpa buku orasi adalah pengukuhan guru besar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Saya sangat bersyukur, semua dimudahkan urusannya oleh Allah Swt.

Beberapa kali saya teringat dengan sang kiai yang telah memberi ayat cantik tersebut. Ayat cantik al-Qur’an yang memberikan inspirasi untuk bersedekah, karena dengan sedekah, semua urusan jadi mudah (atau dimudahkan Allah Swt.).  Saya juga ingat perkataan teman di Banyuwangi yang dilimpahi rizki melimpah: “Alhamdulillah, semua urusan kita jadi mudah”, katanya suatu waktu. Saya yakin, itu juga berkat sedekah, sedekah dan juga sedekah.

Jadi, selamat bersedekah !

Wallahu’alam. **

Dikutip dalam buku Bersedekahlah, Anda Akan Kaya dan Hidup Berkah karya Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M.Fil.I